“Everybody in this country should learn to program a computer, because it teaches you how to think.”

Masukkan Kata Kunci Pencarian Anda Disini

Friday 29 March 2013

Inspirasi Kehidupan

Kisah Tukang Sampah di Stasiun Kota Jakarta


Saat istirahat siang, Jhon (nama samaran bloger) sedang mencari warung rokok di daerah Stasiun Kota Jakarta. Setelah membeli, ia mencari tempat yang enak buat duduk, sampai akhirnya ia bertemu seorang bapak tua yang menawarkan tempat duduk. Lalu ia duduk di dekat bapak itu.
Ia perhatikan, bapak itu membawa tas besar berisi kresek plastik bekas. Kemudian, ia menawarkan rokok kepada bapak itu. “Nggak mas makasih, saya nggak ngerokok. Sayang uangnya, mending buat makan daripada beli rokok. Lagian gak bagus juga buat badan,” kata bapak itu.
Tak berapa lama, ia mendengar suara perut, “kruuuuukk.”Lantas, ia menanyakan “Belum makan, pak? Mau saya belikan, pa?” Ternyata, si Bapak menolak. Ia merasa bahwa si bapak bukannya gak mau makan, tapi beliau tidak punya uang untuk membeli makanan.
Dengan segera, Jhon permisi pergi sebentar untuk membeli makanan. Selese pesen, ia membawa dua piring nasi. Ia mau langsung memberikan makan siang, tapi takut kalo bapaknya tersinggung. Jadi, ia pura-pura telpon temennya, “Yaaah... Ga jadi kesini? Udah gw beliin nih. Ooohh.. gitu... yauda deh gapapa..”
Bapak berkata, “Ya ga papa mas, dibungkus aja nanti bisa dimakan sore.”
“Bapak ‘kan belum makan siang, ini makanan daripada sayang gak ada yang makan. Gimana kalo bapak aja yang makan pak? Nemenin saya makan sekalian pak,” kata Jhon.
“Waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya,” kata bapak itu.
“Gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah..” kata Jhon.
Tanpa ia duga, si bapak meneteskan air mata. Beliau mengucap syukur berkali-kali. Bapak itu berkata, “Makasih udah dibelikan makanan. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. Cuma saya malu, saya inginnya beli makan sama uang sendiri karena saya bukan pengemis. Sebetulnya lapar sekali, tapi saya belum dapet uang hasil nyari sampah.”
Akhirnya, Jhon memberi uang seadanya. Itupun pake alasan dahulu kepada bapaknya soalnya beliau ga mau dikasi uang. Kemudian mereka berpisah. Ia memperhatikan perpisahannya dengan si bapak. Ternyata si bapak jalan ke kotak amal masjid dan memasukan sebagian duit ke dalem kotak itu.
Sobat, sudah sepatutnya kita bersyukur memiliki pekerjaan tetap dan menikmati hasil jerih payah kita bersama keluarga dan sesama. Sementara orang lain belum tentu merasakan kenikmatan yang kita rasakan saat ini.

3 comments:

  1. I need to to thank you for this excellent read!! I absolutely enjoyed every bit of it.

    I have you bookmarked to look at new things you post…

    Also visit my website ... how to earn money online for free

    ReplyDelete

Gunakan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang berbau SARA akan di HAPUS / DELETE.
Komentar akan muncul setelah mendapat persetujuan dari Admin Anak Rantau.