Semangat Pagi,
Berikut artikel core values. Semoga hari ini & esok, lebih baik dari kemarin.
Saat liburan, seorang mahasiswa ikut serta dalam pembangunan tempat ibadah. Dengan semangat, ia belajar membangun sebuah tembok. Akhirnya, setengah tembok berhasil diselesaikan. Walaupun lelah, dia berdiri mengagumi tembok hasil kerja pertamanya.
Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang janggal. Ada empat batu bata pertama yang tersusun tidak rapi! Keempat batu bata itu tampak lebih menonjol dan miring di antara batu bata lainnya yang tersusun rapi. Timbul perasaan kecewa dan tidak puas atas hasil kerjanya. Bergegas, ditemuinya sang pemuka agama.
"Lihat, Pak. Batu bata pertama yang saya pasang kurang rapi sehingga mengganggu keindahan seluruh tembok di atasnya. Tolong, beri kesempatan untuk memperbaikinya dengan merobohkan dan memasang ulang batu-batu bata itu. Saya berjanji pasti akan mengerjakan sebaik-baiknya sampai selesai."
Namun, usulannya itu ditolak. "Tidak ada yang perlu diperbaiki, Nak. Tembok sudah naik setengah, tidak perlu dirobohkan hanya gara-gara empat bata yang kurang rapi. Teruskan saja pekerjaanmu hingga selesai," ujar si pemuka agama.
Setiap kali melewati batu bata yang kurang sempurna itu, selalu timbul rasa tidak puas dan bersalah yang mengusiknya. Ia menganggap, kesalahan itu akan dilihat banyak orang yang lewat di sana.
Sampai suatu hari, ada kunjungan Kepala Desa. Si anak muda mendapat tugas mendampingi mereka berkeliling di tempat itu. Tiba-tiba sang pemimpin menghentikan langkah menatap tembok di sana dan berkata, "Wah, dinding ini indah sekali."
Si pemuda lantas bertanya, "Apanya yang indah, Pak? Apakah Bapak tidak melihat empat batu bata yang miring dan mengganggu kesempurnaan seluruh tembok ini?"
"Oh ya, saya melihat empat batu bata itu, tetapi saya juga melihat ratusan batu bata lainnya yang bagus! Karena ketidaksempurnaan seperti katamu, membuat dinding ini justru tampak indah untuk dinikmati, bukan sekadar dinding kosong yang rata."
Tak ada gading yang tak retak. Sebab, kita semua hidup dengan aneka keterbatasan. Kadang, tanpa sadar kita melakukan kesalahan, tetapi dari sana kita justru bisa belajar tentang sebuah kebenaran. Tak jarang, kita juga mengalami kegagalan, agar bisa merasakan nikmatnya sebuah keberhasilan. Karena itu, tak perlu malu dengan kesalahan di masa lalu. Jangan pula patah semangat saat kegagalan mendera. Sebab, di balik semua itu, kita bisa belajar sesuatu.
Artikel ini mencerminkan Perilaku Core Value:
· Saya akan melakukan peningkatan kinerja yang berkesinambungan: hari ini lebih baik daripada kemarin (Proaktif)
Saya akan menyeimbangkan berbagai prioritas dengan sikap positif dan pantang menyerah (Sinergi)
Inspiratif Gan... Saya merasa sikap si mahasiswa dalam kisah itu ada pada saya. Gara2 perfectionist, jadi jalan dirempat
ReplyDelete