KONSEP TEKNOLOGI INFORMATIKA
Teknologi Bluetooth
Oleh :
Yuwono
NIM : 0209060032
Teknik Informatika
Smester : 4 (empat )
STMIK Pamitran Karawang
Bluetooth
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.
Nama "bluetooth" berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth dari Denmark.
Sedangkan logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu (Hagall) dan (Blatand) yang kemudian digabungkan.
Kelebihan Bluetooth
Teknologi Bluetooth memberikan beberapa keuntungan kepada pengguna. Dengan metode jaringan ad hoc, komunikasi dengan Bluetooth sangat menarik serta meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Kelebihan teknologi Bluetooth antara lain:
- Tanpa kabel
Teknologi Bluetooth menggantikan kabel dengan hubungan komunikasi yang bervariasi seperti hubungan mouse, keyboard, printer, modem, wireless headset, microphone yang terhubung ke komputer atau mobile phone.
- Kemudahan dalam pertukaran file
Bluetooth memungkinkan pertukaran file di antara dua perangkat. Sebagai contoh, laptop para peserta rapat dapat saling bertukar informasi/data dengan peserta lainnya. Mobile phone berteknologi Bluetooth dapat bertindak sebagai modem bagi laptop.
- Sinkronisasi tanpa kabel
Bluetooth menyediakan sinkronisasi tanpa kabel secara otomatis dengan perangkat Bluetooth lainnya. Sebagai contoh, informasi pribadi di dalam address book dan date books dapat disinkroniasi anatara PDA, laptop, mobile phone, dan perangkat lainnya.
- Aplikasi nirkabel yang otomatis
Bluetooth mendukung fungsi-fungsi aplikasi wireless otomatis. Tidak seperti sinkronikasi yang sifatnya lokal, aplikasi wireless otomatis berinterface dengan LAN dan internet.
- Hubungan internet
Teknologi Bluetooth didukung oleh banyak perangkat dan apliakasi antara lain mobile phone, PDA, dan laptop. Suatu hubungan internet dapat dibentuk jika perangkat-perangkat tersebut dapat saling berhubungan.
Model Jaringan Bluetooth
Teknologi Bluetooth adalah teknologi yang berbasis pada jaringan Ad Hoc yang secara dinamik dapat berhubungan dengan perangkat yang terpisah. Disebut jaringan Ad Hoc karena tidak mempunyai konfigurasi jaringan yang tetap. Dalam jaringan Bluetooth, piconet master mengatur perubahan topologi di dalam jaringan. Disebabkan oleh perangkat yang selalu berubah, maka jaringan harus dapat melakukan konfigurasi ulang secara langsung untuk mengadaptasi topologi yang dinamik. Ruting yang diterapkan protokol Bluetooth memungkinkan master membuat dan mengatur perubahan jaringan.
Arsitektur Protokol Bluetooth
Bluetooth Protocol Stack
Protokol Bluetooth dibentuk dari protokol inti Bluetooth dan protokol-protokol lain yang diadopsi ke dalam Bluetooth. Protokol-protokol di dalam Bluetooth adalah sebagai berikut:
Di dalam perancangan protokol Bluetooth, prinsip utamanya adalah mendayagunakan semaksimal mungkin protokol-protokol yang sudah ada. Protokol-protokol tersebut juga akan membantu dalam adaptasi aplikasi untuk dapat bekerja dengan Bluetooth dan menjamin aplikasi tersebut bekerja dengan baik.
Protokol di Arsitektur Bluetooth
Bluetooth protocol stack dapat dibagi ke dalam empat layer seperti :
Layer Protokol Protokol di Stack
Bluetooth core protocol ? Baseband
– LMP ? L2CAP
– SDP
Cable replacement protocol ? RFCOMM
Telephony control protocol ? TCS Binary
– AT-commands
Adopted protocol ? PPP
– UDP/TCP/IP
– OBEX
– WAP ? vCard
– vCal
– IrMC
– WAE
Selain itu juga terdapat Host Controller Interafce (HCI) yang melakukan perintah-perintah yang menghubungkan baseband controller, link manager, dan akses kle hardware stayur dan control register.
Bluetooth core protocol
- Baseband
Baseband dan link control layer memungkinkan physical RF link antara unit-unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF Bluetooth adalah sistem Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) dimana paket ditransmisikan dalam time slot dan frekuensi yang telah ditetapkan. Lapisan ini menggunakan prosedur inquiry dan paging untuk mensinkronkan frekuensi hopping transmisi dan clock dari perangkat Bluetooth yang berbeda.
Baseband menyediakan dua macam saluran fisik: Synchronous Connection-Oriented (SCO) dan Asynchronous Connectionless (ACL). Paket ACL hanya diperuntukkan untuk data saja, sedangkan paket SCO terdiri dari audio saja atau kombinasi audio dan data.
- Link Manager Protocol (LMP)
LMP bertugas membentuk hubungan antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek keamanan seperti authentication dan enkripsi. Selain itu juga mengatur daya dan kinerja dari perangkat radio Bluetooth dan kondisi hubungan suatu unit Bluetooth di dalam piconet.
- Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP melakukan adaptasi terhadap protokol di layer atas melalui baseband. L2CAP dapat bekerja secara parallel dengan LMP dimana L2CAP melakukan layanan ke layer atas ketika isi data tidak terkirim pada pesan LMP. L2CAP menyediakan layanan data connection-oriented dan connectionless ke protokol di layer atas dengan kemampuan multiplexing, segmentation and reassembly, dan group abstraction. L2CAP membolehkan protokol di level atas untuk mengirim dan menerima paket data L2CAP yang besarnya sampai dengan 64 kbytes. L2CAP hanya diperuntukkan bagi saluran ACL.
- Service Discovery Protocol (SDP)
SDP merupakan bagian yang sangat penting di dalam Bluetooth. Layanan ini menyediakan dasar-dasar dari model penggunaan Bluetooth. Dengan menggunakan SDP, informasi perangkat, layanan, dan karakteristik layanan dapat diminta dan setelah itu hubungan antara dua atau lebih perangkat Bluetooth dapat dibentuk.
Cable replacement protocol
- RFCOMM
RFCOMM adalah protokol emulasi saluran serial yang berbasis pada spesifikasi ETSI 07.10. Protokol pengganti kabel ini berperan sebagai RS-232 control dan sinyal data melalui Bluetooth baseband yang memberikan kemampuan transport bagi layanan di level atas yang menggunakan saluran serial sebagai mekanisme transport.
Telephony control protocol
- Telephony Control – Binary
TCS Binary adalah suatu protokol yang bit-oriented, yang melakukan call control signaling dalam pembentukan hubungan data dan suara antara perangkat Bluetooth. Selain itu juga melakukan mobility management procedures untuk menangani sekelompok perangkat TCS Bluetooth.
- Telephony Control – AT commands
Melakukan pengontrolan mobile phone dan modem dalam multiple usage model. Selain itu AT-commands juga digunakan untuk layanan FAX yang implementasinya dibedakan sebagai berikut:
> Fax class 1.0 TIA-578-A dan ITU T.31 Service class 1.0
> Fax class 2.0 TIA-592 dan ITU T.32 Service class 2.0
> Fax service class – tanpa standard industri
Adopted protocol
> PPP
Digunakan bersama-sama dengan RFCOMM untuk melakukan hubungan point-to-point.
- TCP/IP/UDP
Digunakan untuk melakukan hubungan komunikasi dengan perangkat Bluetooth lain melalui sambungan internet.
- OBEX protocol
Digunakan untuk pertukaran objek secara sederhana dan langsung dengan menggunakan model client-server dan tidak tergantung pada mekanisme transport.
- WAP
Digunakan untuk layanan internet dan telepon agar dapat diakses melalui telepon seluler atau terminal wireless.
Sistem keamanan bluetoth:
1) Availability
Kemampuan suatu teknologi di dalam menjamin kelangsungan layanan di dalam jaringan terhadap serangan DoS. Di Bluetooth, semua informasi saling dipertukarkan melalui medium udara sehingga memungkinkan serangan DoS. Misalnya ada pihak ketiga yang ingin men-jam atau mengacaukan aliran informasi.
2) Authentication
Kemampuan suatu perangkat di dalam mengenali perangkat lain ketika saling berkomunikasi. Tanpa authentication, pihak yang tidak berhak dapat menyamar sebagai lawan komunikasi dan tanpa ijin memperoleh akses ke berbagai resource dan informasi-informasi sensitif dan mengacau di dalamnya.
3) Confidentiality
Kemampuan suatu perangkat di dalam menjamin bahwa suatu informasi tertentu tidak terbuka bagi pihak yang tidak berhak. Informasi-informasi yang sensitif seperti informasi militer, mensyaratkan kerahasiaan. Kebocoran informasi ke pihak yang tidak berhak dapat berakibat kehancuran. Pada komunikasi wireless, sembarang orang dapat memantau pesan yang dikirimkan melalui udara dan tanpa teknik enkripsi yang baik maka pesan tersebut dapat di lihat setiap orang. Selain itu teknik authencation yang baik juga diperlukan. Dengan teknik authentication yang baik maka suatu hubungan komunikasi yang aman dapat dibentuk dengan kunci yang sudah disetujui.
4) Integrity
Kemampuan di dalam menjamin bahwa pesan yang dikirim tidak akan terkorupsi. Pesan yang terkorupsi dapat terjadi karena keslahan-kesalahan seperti kerusakan di dalam propagasi radio, atau serangan-serangan yang merusak di dalam jaringan.
5) Authorization
Adalah suatu proses didalam menentukan apakah suatu perangkat dapat mempunyai akses ke suatu layanan tertentu. Proses ini yang menentukan suatu perangkat ‘trusted’ atau ‘untrusted’. Authorization selalu melibatkan authentication.
6) Non-repudiation
Kemampuan di dalam menjamin bahwa pengirim pesan telah berhasil mengirimkan pesannya. Non-repudiation berguna untuk penghapusan dan penyisihan.
7) Privacy
Kemampuan di dalam melindungi dan mencegah informasi dari pengguna mengalir ke pengguna yang lain. Karena Bluetooth adalah sistem jaringan personal, maka ada kemungkinan pengguna akan mengasosiasikan dirinya dengan perangkat Bluetooth tertentu sepeti PDA. Oleh sebab itu, diinginkan sistem yang tidak menampakkan kegiatan dari pengguna tersebut.
Kekurangan bluetooth
- jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
-Memerlukan power besar saat bluetooth beroperasi.
-frekuensi sama dengan LAN(2,4Ghz) antara 2,402 s/d 2,408
-Apabila dalam satu ruangan ada banyak pemakai bluetooth pengguna susah menemukan penerima yang dituju
- Virus dapat dengan mudah menyebar melalui Bluetooth.
Referensi: www.ilmukomputer.com
Penutup
Segala puji bagi Allah pemilik mata air cinta yang tiada pernah kering karena dengan aliran kasih sayangnya penulis bisa menyelesaikan penelitian dengan kesabaran dan kebahagiaan. Semoga dengan hasil penelitian ini bisa memberilan gambaran yang jelas dan gamblang tentang kondisi nyata mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca merupakan modal utama kami untuk meraih tangga kesuksesan.
Akhirnya tiada kata yang paling indah kecuali puji syukur alkhamdulillah pada pemilik kasih sayang sempurna atas berjuta nikmat yang tercurah dan kita rasakan sampai saat ini.
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang berbau SARA akan di HAPUS / DELETE.
Komentar akan muncul setelah mendapat persetujuan dari Admin Anak Rantau.